PATERNITY LEAVE IN MOTHER AND CHILD WELFARE BILL BASED ON HIFZ AL-NASL PERSPECTIVE AND GOVERNMENT ETHICS POLITICS
DOI:
https://doi.org/10.20414/ijhi.v22i2.497Keywords:
Paternity leave, hifẓ al-nasl, government’s ethical politicsAbstract
The plan of providing 40-day-paternity leave is just waiting for discussion and ratification into law. On the one hand, the RUU KIA (Maternal and Child Health bill (MCH bill) can guarantee the fulfillment of some of mothers’ and children’s rights if they are accompanied by the head of the family during the birth process. However, on the other hand, the status of the husbands who also work for government or private companies requires them to complete the workload, and 40 days of leave is considered a long time for workers to leave. This study aims at examining the implementation of the concept of hifẓ al-nasl on the ethical politics of government concerning the birth of the RUU KIA. This writing is library research by which the data sources were obtained from documents, books, journals, and news on social media. The data were analyzed by using a qualitative approach. The conclusion of this study showed that the philosophical basis of the 40-day-paternity leave policy is a crystallization of the concept of protecting wives and prospective babies and in accordance with the objectives of Islamic law in providing protection for offspring (hifẓ al-nasl). This government’s ethical politics is also an implementation of the rule of taṣarruful imām `alā ra'iyat manūṭun bil maṣlaḥah (policies taken by the government must be ensured to gain benefit for the people).
References
Adytia, W. (2022). DPR Inisiasi Cuti 40 Hari Bagi Suami Yang Istrinya Melahirkan Lewat RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak. DPR RI. Retrieved from https//www.dpr.go.id.
Ahmad, N. A. (2022). 13 Kewajiban Suami Terhadap Istri Menurut Islam, Bukan Hanya Kasih Nafkah! Retrieved from https://orami.co.id
Al-Badawiy, Y. A. M. (2000). Maqashid al-Syarî’ah ’ind Ibn Taimiyah (Dâr al-Naf). Mesir.
Alwana, H. A. (2020). Aliran Pemikiran Ushul Fiqh Dan Pengaruhnya Terhadap Pendekatan Hukum Islam. JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), 19(2), 147–162. https://doi.org/10.31958/juris.v19i2.2375
Amboro, Y. P., & Fendy. (2016). Perlindungan Hukum Hak Pekerja Harian Lepas (Studi Perbandingan Hukum Indonesia dan Hukum Singapura). Journal Of Judicial Review, 18(1), 1–12.
Arif, M., & Al-Amin, A. R. (2021). Pemikiran Kebangsaan KH A Wahab Chasbullah: Perspektif Fikih. Istinbath Jurnal Hukum Dan Ekonomi Islam, 21(1), 189–210.
Ariyani, D. (2017). Paternity Leave (Cuti Ayah): Apa, Bagaimana, dan Untuk Apa? Yin Yang Jurnal Studi Islam, Gender Dan Anak, 12(2), 351–366.
Bakry, M., Ilham, M., Musyahid, A., Mundzir, C., & Ramli, A. R. (2022). Reflections of Contemporary Islamic Law to The Spirit Doll Phenomenon: A Sadd Al-Zari’ah Perspective. Samarah: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam, 6(1), 20–35. https://doi.org/10.22373/sjhk.v6i1.12974
Busyro. (2019). Maqashid al-Syariah Pengetahuan Mendasar Memahami Maslahah. Jakarta, Indonesia: Prenada Media.
Chs. (2022, June 20). RUU KIA Ajukan Cuti Ayah 40 Hari, Apa Sih Manfaatnya? Cnnindonesia.Com. Retrieved from https://www.cnnindonesia.com.
D, S. R. (2016). Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja Wanita Mengenai Cuti Haid Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Jurnal Spread, 6(1), 43–52.
Dirgantara, A. (2022). RUU KIA Atur Cuti 40 Hari Bagi Ayah, Baleg: Untuk Dampingi Ibu Selama Masa Kritis Setelah Melahirkan. Kompas.Com. Retrieved from https://nasional.kompas.com.
Fahimah, I. (2019). Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak dalam Perspektif Islam. Jurnal Hawa, 1(1), 35–50.
Fahrozi, M. N., & Prasetyo, S. E. (2021). Fahrozi, , dan Sigit Eko Prasetyo. “Bangunan Sekolah Sebagai Manifestasi Politik Etis di Kota Palembang: Kajian Arkeologi Sejarah. Siddhayatra, 26(2), 41–56.
Firdaus, & Hasan, E. (2018). Proses Perumusan Peraturan Gubernur (PERGUB) No 49 Tahun 2016 Tentang Kebijakan Cuti Hamil di Provinsi Aceh,” 3, No. 3 (2018): 4–5. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, 3(3), 1–13.
Galih, D. R. (2017). Penerapan Politik Etis di Surabaya Tahun 1911-1930. Avatara, e-Journal Pendidikan Sejarah, 4(3), 751–765.
Hamdi, B. (2017). Mashlahah dalam Paradigma Tokoh (Antara Al-Ghazali, Asy-Syatibi Dan Najmuddin At-Thufi). Alhurriyah : Jurnal Hukum Islam, 2(2), 219–231.
Ismail. (2016). Eksistensi Rakyu Dalam Pengembangan Hukum Islam Islam. Al-Hurriyah Jurnal Hukum Islam, 1(1), 45–56.
Istakhori, K. (2017). Cuti Haid Dan Lingkaran Eksploitasi Terhadap Buruh Perempuan di Tempat Kerja Studi Kasus Pelaksanaan Cuti Haid Pada Perusahaan Sektor Garmen dan Tekstil, Kertas, Penambangan Batu Bara, Makanan, dan Jasa di Propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sum. Jurnal Jentera, 1(2), 158–174.
Lupikawaty, M. (2020). Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan di Dunia: Problema dan Solusi. SDM Dalam Berbagai Perspektif, 1, 123–141.
Muslim, M. N. I. (2021). Pendidikan Anak, Tanggung Jawab Siapa ? Muslim.or.Id. Retrieved from https://muslim.or.id.
Padmo, S. (2017). Gerakan Pembaharuan Islam Indonesia dari Masa Ke Masa: Sebuah Pengantar. Humaniora, 19(2), 151–160.
Raditya, I. B. Y., & Priyanto, I. M. D. (2015). Eksistensi Hak Cuti Karena Isteri Melahirkan Bagi Pekerja Pria Menurut Undang-undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Kertha Semaya, 3(3), 1–16.
Riesa, G. A. A. M. (2020). Analisis Kritis Terhadap Rancangan Undang-undang Ketahanan Keluarga Terkait Dengan Kemandirian Perempuan. Vyavahara Duta, 15(1), 43–50.
Sandi, F. (2022). Soal Cuti Lahir Ayah, Begini Usul Pengusaha Demi Ibu Hamil. Cnbcindonesia. Retrieved from https://cnbcindonesia.com.
Sani, A. K., Yuslem, N., & Matsum, H. (2021). Pasal Kontroversial UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan Dalam Perspektif Kepastian Hukum Al-Buthi. Istinbath Jurnal Hukum Dan Ekonomi Islam, 20(1), 133–162.
Setyawan, Y., Edwina, T. N., & Soeharto, D. (2021). Peran Ayah Menjadi Sebuah Timbangan: Literature Review Work Family Balance pada Ayah Yang Bekerja di Era Society 5.0. Prosiding Seminar Nasional 2021 Fakultas Psikologi UMBY, 117. Yogyakarta: Universitas Mercu Buana.
Sudirman. (2019). Human Rights For All, All For Human Rights’ Ujar Sudirman Pada Pembukaan Kegiatan Diseminasi HAM. Sumsel.Com. Retrieved from https://sumsel.kemenkumham.go.id.
Susilo, A., & Isbandiyah. (2018). Politik Etis dan Pengaruhnya Bagi Lahirnya Pergerakan Bangsa Indonesia. Jurnal Historia, 6(2), 403–415.
Taubah, M. (2015). Pendidikan Anak dalam Keluarga Perspektif Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(1), 109–136.
Wulan, T. R., Shodiq, D., Wijayanti, S., Lestari, D. W. D., Hapsari, A. T., Wahyuningsih, E., & Restuadhi, H. (2018). Ayah Tangguh, Keluarga Utuh : Pola Asuh Ayah pada Keluarga Buruh Migran Perempuan di Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmu Kel. & Kons, 11(2), 84–95. https://doi.org/10.24156/jikk.2018.11.2.84.
Zuhdi, M. H. (2015). Rekonstruksi Fiqh al-Bi’ah Berbasis Maslahah: Solusi Islam Terhadap Krisis Lingkungan. Istinbath Jurnal Hukum Dan Ekonomi Islam, 14(2), 42–63.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Busyro Busyro, Hanif Aidhil Alwana, Gusril Basir, Fajrul Wadi, Rahmiati Rahmiati, Sindi Sinora
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
