KONSEP DAN METODE PENYELESAIAN KEWARISAN ANTARA KAKEK DENGAN SAUDARA MENURUT SYEKH ALI ASH SHOBUNI
DOI:
https://doi.org/10.20414/ijhi.v21i1.486Keywords:
Ahli Waris, Muqosamah, Mislaiy al-jad, Kakek, SaudaraAbstract
Pembahasan kewarisan antara kakek dengan saudara merupakan masalah khilafiah di kalangan ulama fiqh. Pada fiqh mawaris, kedudukan ayah sangat urgen dan dapat menghalangi hak waris semua jenis saudara. Sehingga ungkapan ayah yang disematkan kepada kakek akan mempengaruhi bagian para saudara. Jenis penelitian ini adalah library research dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil temuan menjelaskan bahwa kedudukan kakek dan saudara adalah dua hal yang sama kepada pewaris. Karena keduanya terhubung kepada pewaris melalui jalur ayah. Kakek sebagi asal dari ayah dan saudara sebagai furu’nya. Sehingga di antara keduanya harus dilakukan penyelesaian khusus dan perhitungan khusus sesuai dengan porsi masing-masing. Konsep muqosamah, bagian 1/3 dan 1/6 menjadi jawaban atas metode perhitungan bagian antara kakek dengan saudara.
References
Al Haditsah. Beirut: Muassasah Al Ma’arif, 1986.
’Azam, Abdul ’Aziz Muhammad. Al-Qowa’id Al-Fiqhiyah. Kairo: Dar El Hadith, 2005.
Aen, Aen Nurul. “Studi Komparatif Mengenai Pendapat Imam Abu Hanifah Dan Imam
Syafi’i Dalam Hukum Warits Kakek Bersama Saudara Relevansinya Dengan Konsistensi Ijtihad Masing-Masing.” Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati,
2014.
Al-Qurthubi, Abu ’Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakr Al-Anshari. Al Jami’ Li
Ahkami Al Qur’an. VI. Beirut: AL-Resalah, 2006.
An-Naisaburi, Al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi. Shohih Muslim.
Kerajaan Arab Saudi: Darussalam, 2000.
Aprianto, M. “Konsep Kewarisan Kakek Bersama Saudara Perspektif Imam Syafi’i Dan
Hazairin.” Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, 2011.
Aziz, Abdul. “Pembagian Waris Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan Ekonomi Ahli Waris
Dalam Tinjauan Maqashid Shariah.” Journal de Jure 8, no. 1 (2016): 48. https://doi.
org/10.18860/j-fsh.v8i1.3729.
Azizah. Ketahanan Keluarga Dalam Perspektif Hukum Islam. Edited by Prof. Dr. Hj. Amany
Lubis. Ketahanan Keluarga Dalam Perspektif Islam. Jakarta: Pustaka Cendikiawan,
2018.
Fariani. “Problematika Pembagian Harta Warisan Pasca Tsunami Di Kecamatan Johan
Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.” Islam Futura 14, no. 1 (2014): 94–109.
Fawaid, Muhammad Wildan. “Pengaruh Harta Halal Dan Haram Pada Umat.” Jurnal
Perbankan Syariah 1, no. 2 (2016): 65–71.
H. Moh. Aminuddin. “Penetapan Ahli Waris Dan Pembagian Warisan.” Media Bina Ilmiah
13, no. 6 (2018): 1293–1302.
Ima, Lela Mutma. “Produktivitas Distribusi Harta Waris Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Ahli Waris Di Desa Puncak Indah Kabupaten Luwu Timur.” Fakultas
Syariah Institut Agama Islam Negeri Palopo, 2020.
Indonesia, Kementerian Agama Republik. Al- Qur’ân Al- Karîm Dan Terjemahannya.
Surabaya: Halim, 2014.
Isman, Fabry. “Analisis Yuridis Bercampurnya Harta Warisan Dengan Harta Pribadi
Dalam Hukum Islam; Studi Kasus Putusan Pengadilan Mahkamah Syari’ah Bireuen
No. 297/PDT.G/2012/MS-BIR.” Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2015.
Jalaluddin, Akhmad. “Nasab : Antara Hubungan Darah Dan Hukum.” Ishraqi 10, no. 1
(2012): 1–18.
Jamil, R. Moh. Mukhtar. “Studi Komparatif Kewarisan Kakek Bersama Saudara Dalam
Perspektif Imam Syafi’i Dan Hazairin.” Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel,
2009.
Kalwadzani, Syekh Najmul Huda Al Khottob Mahfuzh bin Ahmad bin Hasan Al. “AtTahdzib Fi ‘ilmi Al
Faraidh Wal
Washoya.” Riyad:
Maktabah Al
Abikan,
1995.
Katsir, Abu Fida’ Ismail bin Umar Ibnu. Tafsir Al Qur’an Al ‘Adzhim. II. Riyad: Daar Thoibah,
1999.
Khalifah, Muhammad Taha Abu Al ’Ala. Ahkam Al Mawarits Dirasah Tathbiqiyah. Kairo:
Dar Al Salam, 2005.
Khothrowi, Muhammad El ‘Id Al. Ar Roid Fi ‘Ilmi Al Faraidh. Madinah Al Munawwaroh:
Maktabah Darul Turats, n.d.
Milayani, Oktavia. “Kedudukan Hukum Ahli Waris Yang Mewaris Dengan Cara Mengganti
Atau Ahli Waris ‘Bij Plaatsvervulling’ Menurut Burgerlujk Wetboek.” Al ’Adl IX, no.
3 (2017): 405–34.
Munthe, Ricca Angreini, and Ami Widyastuti. “Saudara Yang Amanah:Tinjauan Psikologi
Indijinus.” Jurnal Psikologi Sosial 15, no. 1 (2017): 25–34. https://doi.org/10.7454/
jps.2017.3.
Nasution, Raja Ritonga dan Martua. “Sistem Waris Masyarakat Muslim Batak Angkola
Dalam Tinjauan Alqur ’ an ( Studi Komparasi Surah An-Nisa Ayat 11, 12 Dan 176 ).”
Asy-Syari`ah: Jurnal Hukum Islam 7, no. 2 (2021): 209–33. https://doi.org/10.36835/
assyariah.v7i2.544.
Prayoga, M. Guntur Ageng. “Kalalah Menurut Imam Syafi’i Dan Hazairin Serta
Implikasinya Terhadap Hukum Kewarisan Islam Di Indonesia.” Program Pasca
Sarjana Institut Agama Islam Negeri Metro Lampung, 2018.
Qonun, Lajnah Qism Al Fiqh Fak. Syariah wal. Fiqh Al Mawarits. Kairo: Universitas Al
Azhar, 2010.
Rahayu, Lina Meilinawati. “Building Identity Through Kinship Address Terms : An
Analysis among Communities along the Border between Bandung and Jatinangor.”
Undas 15, no. 2 (2019): 145–60.
Ritonga, Raja. “Ta’yin; Penentuan Bagian Ahli Waris Sebelum Pembagian Warisan.” AlSyakhshiyyah 3,
no. 1 (2021): 29–47.
https://doi.org/10.35673/as-hki.v3i1.1348.
———. “The Firts Class Of Women Heir Member In The Observation Of Surah An-Nisa
Ayat 11 , 12 , DAN 176.” Al- ‘ A Dalah : Jurnal Syariah Dan Hukum Islam 6, no. 1 (2021):
1–17. https://doi.org/10.31538/adlh.v6i1.1362.
Ruriana, Puspa. “Istilah Kekerabatan Dalam Masyarakat Banyuwangi.” Kadera Bahasa
10, no. 2 (2018): 79–91.
Shobuni, Syekh Muhammad Ali. Al Mawarits Fi Asy-Syari’ah Al- Islamiyah Fi Dhoui Al Kitab
Wa As Sunnah. Kairo: Daar Ash Shobuni, 2002.
udaryanto, Agus. “Aspek Ontologi Pembagian Waris Dalam Hukum Islam Dan Hukum
Adat Jawa.” Mimbar Hukum 22, no. 3 (2010): 534–52. https://doi.org/10.22146/
jmh.16238.
Usman, Munadi. “Tinjauan Maslahat Pada Ketentuan Wasiat Wajibah Untuk Anak
Angkat.” Istinbáth 18, no. 1 (2019): 1–8.
Washil, Naser Farid Muhammad. Fiqhu Al Mawarits Wa Al Wasiyah. Kairo: Dar Al Salam,
1995.
Yuliasari, Ni Luh Tanzila. “Kedudukan Ahli Waris Khuntsa Dalam Hukum Waris Ilam.”
Mimbar Keadilan 14, no. 28 (2019): 208–19.