STRATEGI BRANDING DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PESANTREN PRENEUR
DOI:
https://doi.org/10.20414/ijhi.v18i1.150Keywords:
Pesantren preuner, salafy, tafaqquh fiddinAbstract
Pesantren preuner hadir di tengah-tengah keadaan pengangguran muda Indonesia yang semakin meningkat.Hadirnya konsep ini, membuka ruang bagi pemuda-pemuda untuk ikut andil dalam kegiatan ekonomi guna
memberikan pendapatan negara.Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang selama ini dipahami sebagai garda terdepan dalam upaya tafaqquh fiddin, akhir-akhir ini ikut hadir sebagai pencetus ide pemerkuat ekonomi umat dengan berbagai macam jenis usaha yang dimiliki. Pesantren Salafy Sidogiri Jawa Timur, selama ini menjadi ikon pesantren salaf, terbukti tidak
memiliki pendidikan formal di dalamnya, namun mampu melahirkan berbagai jenis usaha, guna menghidupkan perekonomian. Pola usaha yang dilakukan dengan memberdayakan santri dan alumni-alumni yang dimiliki. Agar pasca dari Pesantren tidak terjadi pengangguran.Selain itu keterampilan berwirausaha sudah dilatih mulai santri berada dalam Pesantren sembari tidak meninggalkan ilmu agama sebagai pengajaran pokok dari pesantren. Dari fenomena yang bertolak belakang tersebut, tulisan ini bertujuan mengungkap
latarbelakang Pondok Pesantren Sidogiri menggarap sektor preneur, di saat kebanyakan pesantren lain belum menggarapnya dan masih konsisten dengan ke’salafi’ annya. Hal yang tidak kalah menarik tujuan penelitian ini untuk
menguraimodel usaha dapat diambil pelajaran dan diadopsi sebagai strategi preneur pesantren lain, yaitu: mengenai kiat sukses usaha Pondok Pesantren Sidogiri dalam membangun kekuatan bisnisnya hingga seperti sekarang.
References
A, Rofiq,Pemberdayaan Pesantren, (Jakarta: Pustaka Pesantren, 2005)
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan ke Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Dhofier, Zamakhsyarie. 1985. Tradisi Pesantren. Jakarta : LP3S.
https://sidogiri.net/, diakses pada 1/22/2018 pukul 10:57
http://jurnalpemasaran.petra.ac.id/index.php/mar/article/view, diakses pada 13/09/2018 pukul 19:16
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/731/jbptunikompp-gdl-nensengsupa-36509-2-unikom_n-l.pdf , diakses pada 1/26/2018 pukul 5:40
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00777 HM%20Bab2001.pdf, diakses pada 2/6/2018 pada pukul 14:44
Israfil, 2017, “Pesantren dan Kewirausahaan (Studi terhadap Pesantren Darul Khair Masing Kabupaten Banggal)â€, Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi.
Kotler, Philip. 2000. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Sembilan. Jakarta : Erlangga.
__________. 2006. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12, Surabaya: PT. Gelora Aksara Pratama.
__________. 2008.Manajemen Pemasaran Edisi 13. Surabaya: PT.Gelora Aksara Pratama.
Manap, Abdul .2016. Revolusi Manajemen Pemasaran. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Mustajab.2015. Masa Depan Pesantren. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.
Paturohman, Irfan .2012, “Peran Pendidikan Pondok Pesantren dalam Perbaikan
Kondisi Keberagaman di Lingkungannyaâ€, Jurnal Tarbawi.
Rasyid, Sudrajad. 2015. Kewirausahaan Santri Bimbingan Santri Mandiri. Jakarta: PT. Citra Yudha.
Rivai, Veithzal. 2009. Ekonomi Syariah Bukan Opsi Tetapi Solusi. Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Satori, Djam’an dan Aan Komariah. 2014. Metodologi Peneitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
SM, Ismail. 2000. Pendidikan Islam, Demokrasi, dan Masyarakat Madani Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2016. Metode Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
________.2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2016. Motode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).Bandung: Alfabeta.
Suhartini , Rr, A. Halim dan Rr. 2005. Manajemen Pesantren. Yogyakarta: Pustaka Pesantren,2005
Sujarweni, Wiratna.2015. Metodologi Penelitian Ekonomi & Bisnis.Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Tingkir, Cindy Francisca. 2014. “Pengaruh Identitas Brand Terhadap Loyalitas Merek Melalui Citra Merek dan Kepercayaan Merek Toyotaâ€, Jurnal Manajemen Pemasaran.
Tjiptono, Fandy. 2008.Strategi Pemasaran Edisi III. Yogyakarta: CV. Andi Offset